Ikhwan, Muh (2004) ANALISIS EFISIENSI LEMBAGA PENDIDIKAN (STUD! KASUS : SMA DI KOTA SEMARANG). Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 3687Kb |
Abstract
Kualitas output SMA masih perlu ditingkatkan, karena dari hasil ujian Nasional menunjukkan bahwa kualitas output SMA secara Nasional maupun di tingkat daerah masih rendah. Hanya 6,85 % sekolah yang termasuk dalam kategori baik sampai baik sekali dan sebagian besar sekolah yaitu 50,68 % dalam kategori kurang sekali. Langkah awal sebelum dilakukan kebijakan peningkatan mutu output sekolah perlu dilakukan pengukuran efisensi sekolah. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh SMA Negeri dan Swasta di kota Semarang, dengan jumlah observasi 73 dan 79 sekolah. Dua jenis alat analisis dalam penelitian ini, yaitu analisis regresi dan metode Data Envelopment Analysis (DEA)-VRS. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi output sekolah, sedangkan metode DEA digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi relatif sekolah. Pengukuaran efisiensi teknis relevan untuk mengukur tingkat kuantitas produk dari kombinasi input yang ada, sehingga dipilih dalam penelitian ini. Sedangan asumsi DEA-VRS diplih karena pendidikan setingkat SMA dipandang sebagai public goods yang dalam operasionalnya sebagai industri yang padat Icapital/otak. Hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa rasio siswa-guru, rata-rata NEM siswa barn, dan tingkat pendidikan guru berpengaruh secara positif terhadap output sekolah. Sedangakan pengeluaran sekolah, dan rasio siswa bersubsidi berpengaruh secara negatif. Khusus untuk variabel rasio siswa-pegawai administrasi memberi hasil tidak signifikan. Hasil Pengukuran Efisiensi dengan DEA-VRS menunjukan bahwa rata-rata efisiensi seluruh SMA di kota Semarang adalah 97,73, Sekolah Negeri merupakan sekolah yang paling tidak efisien karena hanya 4 dari 16 sekolah yang efisien. Sedangkan sekolah-sekolah dengan asas globalisasi merupakan sekolah yang paling efisien. l3ila diurutkan berdasarkan peringkat, sekolah—sekolah pada peringkat tengah adalah sekolah yang paling tidak efisien. Dari hasil dua pengujian alat analisis tersebut terdapat kesesuaian mengenai variabel yang tidak signifikan atau kesesuaian tanda dengan hasil pengukuran efisiensi DEA-VRS. Secara khusus Pemkot Semarang perlu konsentrasi untuk membenahi sekolah negeri karena sebagian besar tidak efisien. Upaya efisiensi pengeluaran sekolah dapat dilakukan dengan cara menurunkan biaya pungutan dari orang tua siswa, anggaran sekolah perlu diarahakan kepada hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan mutu. Agar tercipta kondisi guru dan tenaga teknis lainya yang efisien perlu dilakukan pemetaan kompetensi guru, menatar para guru yang tidak kompetensinya kurang atau mengalih tugaskan. Mekanisme pemberian subsidi perlu ditinjau ulang dan dapat diganti dengan buku atau sarana lainnya. Sedangkan untuk meningkatkan output sekolah, sistem pengajaran, kurikulum dan pelaksanaan pengajaran bahasa Inggris perlu diperbaiki dan disesuaikan tuntutan zaman. The output quality of high school students need to be increased since there are still low achievement or popular name is nationally and regionally examination result. About 6,85 % school is good category or satisfactory and 50,68 % not satisfactory result. Therefore, to facilitatate a better recomendated this reaserch was carried out, with special reference on the school efficiency. This study observed 73 out of 79 schools in Senarang. The Data Were estimated by using regression and Data envelopment Analysis (DEA). Regression was invoked factors affecting school output achievement. While DEA was used to see the level of relative efficiency of schools. The measurements of technical efficiency fit to measure the level of product quantity from available inputs combination. The selected DEA-VRS assumptions, were applied to analyze the high school education level as public goods in which its operational become the solid capital. The results showed that the input of ratio between student and teacher, the average of National examination result of new student, and the level of teacher education were positively affect to school output. Mean while the school expense and ratio of subsidiary student was negatively affectived to the output. The variable of ratio student and administration officer was provides insignificant. The efficiency measurement by DEA-VRS was found to be efficient at 97.73 the overall result. State SMA are very inefficient schools, there are only 4 out of 16 schools which are efficient. While, schools with globalization principle are the most efficient schools. It they are sorted based on the rank, schools in medieval rank are those who are innefficient. This study recommeds that, Specifically, the Government of Semarang City should concentrate to improve the efficiency of the state schools because the half of them are inefficient.The school budget should be managed to things related to quality improvement. In order to get efficient teacher and other technical officer, it is necessary to do teacher's competency maping, and by training teachers having less competency or by removing them. The mechanism of subsidiary aid is need to be reviewed and it can be replaced by books or other facilities. While to improve school output, teaching system, curiculum and the implementation of english teaching, it is necessary to fix and suit them with the demand of time.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Accounting |
ID Code: | 10126 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 05 May 2010 18:24 |
Last Modified: | 05 May 2010 18:24 |
Repository Staff Only: item control page